Tanda-tanda Datangnya Malam Lailatul Qodar - Isyarat/pertanda akan datangnya malam lailatul qodar
Lailatul Qodar merupakan malam yang sangat berharga dan sangat ditunggu-tunggu kaum muslimin karena malam ini merupakan malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Malam lailatul qodar datang pada malam ganjil di bulan Ramadhan dimulai tanggal 21, 23, 25 dan seterusnya. Banyak kaum muslimin yang melakukan memperbanyak amal ibadah di malam-malam tersebut. Berharap bisa mendapat berkahnya malam lailatul qodar. Tapi tahukah sobat bagaimana isyarat/tanda akan datangnya malam lailatul qodar? Berikut adalah beberapa tanda yang pernah digambarkan oleh Rasulullah SAW dalam beberapa hadistnya:
Lailatul Qodar merupakan malam yang sangat berharga dan sangat ditunggu-tunggu kaum muslimin karena malam ini merupakan malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Malam lailatul qodar datang pada malam ganjil di bulan Ramadhan dimulai tanggal 21, 23, 25 dan seterusnya. Banyak kaum muslimin yang melakukan memperbanyak amal ibadah di malam-malam tersebut. Berharap bisa mendapat berkahnya malam lailatul qodar. Tapi tahukah sobat bagaimana isyarat/tanda akan datangnya malam lailatul qodar? Berikut adalah beberapa tanda yang pernah digambarkan oleh Rasulullah SAW dalam beberapa hadistnya:
1. Udara & suasana pagi yang tenang. Ibnu Abbas radliyallahu’anhu berkata: Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam bersabda : “Lailatul
qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak
pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah
berwarna merah.”
2. Cahaya matahari melemah keesokan harinya, bersinar cerah tapi tidak kuat. Dari Ubay bin Ka’ab radliyallahu’anhu, bahwasanya Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam bersabda : “Keesokan hari malam lailatul qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan.”
3. Bulan nampak separuh bulatan. Abu Hurairoh radliyallahu’anhu pernah bertutur: Kami pernah berdiskusi tentang lailatul qadar di sisi Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam, beliau berkata, “Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan.”
4. Malam yang terang, tidak dingin,
tidak berawan, tidak hujan, tidak panas, tidak ada angin kencang, dan
tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan binatang (lemparan meteor
bagi setan). Sebagaimana sebuah hadits, dari Watsilah bin al-Asqo’ dari
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam : “Lailatul qadar
adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan,
tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada
malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)” (HR. at-Thobroni
dalam al-Mu’jam al-Kabir 22/59 dengan sanad hasan)
5. Terkadang terbawa kedalam mimpi. Seperti yang terkadang dialami oleh sebagian sahabat Nabi radliyallahu’anhum.
6. Orang yang beribadah pada malam tersebut merasakan lezatnya ibadah, ketenangan hati dan kenikmatan bermunajat kepada Rabb-nya tidak seperti malam-malam lainnya. Kebaikan yang turun pada malam itu, ibarat hujan yang turun dari langit ke semua permukaan bumi. Ketika itu ada manusia yang membawa payung untuk menolak air agar tidak basah. Ada manusia yang bersembunyi dirumah, mengamati cuaca dan diam menanti hujan reda. Ada manusia yang menyediakan ember untuk menampung air hujan (ada yang teliti dan ada yang tidak teliti dalam menyiapkan ember tsb). Ember yang sudah penuh tentunya tidak dapat menerima curahan air hujan, ember yang kosong dan kotor ternyata dapat menampung air hujan akan tetapi yang ditampung akan sia-sia. Ember yang kosong dan bersih serta ditempatkan pada tempat yang tepat baru dapat menampung air hujan dan airnya dijaga hingga dapat bermanfaat.
5. Terkadang terbawa kedalam mimpi. Seperti yang terkadang dialami oleh sebagian sahabat Nabi radliyallahu’anhum.
6. Orang yang beribadah pada malam tersebut merasakan lezatnya ibadah, ketenangan hati dan kenikmatan bermunajat kepada Rabb-nya tidak seperti malam-malam lainnya. Kebaikan yang turun pada malam itu, ibarat hujan yang turun dari langit ke semua permukaan bumi. Ketika itu ada manusia yang membawa payung untuk menolak air agar tidak basah. Ada manusia yang bersembunyi dirumah, mengamati cuaca dan diam menanti hujan reda. Ada manusia yang menyediakan ember untuk menampung air hujan (ada yang teliti dan ada yang tidak teliti dalam menyiapkan ember tsb). Ember yang sudah penuh tentunya tidak dapat menerima curahan air hujan, ember yang kosong dan kotor ternyata dapat menampung air hujan akan tetapi yang ditampung akan sia-sia. Ember yang kosong dan bersih serta ditempatkan pada tempat yang tepat baru dapat menampung air hujan dan airnya dijaga hingga dapat bermanfaat.
Semoga postingan mengenai tanda-tanda datangnya malam lailatul qodar ini bisa bermanfaat buat sobat.. Sampai jumpa...
Posting Komentar
[ Dofollow Blog ]
Hargai penulis dengan cara memberikan komentar di artikel ini ya sobat.
Dan berkomentarlah dengan kata-kata yang sopan.
Thanks