Rabu, 29 Agustus 2012

0 Menghalalkan Kemesuman Atas Nama Seni

Setan mengaburkan pandangan dalam diri manusia untuk menghalalkan sesuatu yang diharamkan Allah swt dan mengharamkan sesuatu yang dihalalkan-Nya. Misalnya dengan dalih atas nama seni, setan menutupi masalah yang seharusnya porno dan haram karena mengandung zina mata menjadi keadaan yang samar-samar. Setan mendekati seorang seniman lukis beraliran naturalis. Setan membujuknya untuk menggambar seorang wanita dengan tubuh telanjang. "Kamu pasti bisa membuat wanita dengan tubuh telanjang. Bukankah wanita adalah pemendangan terindah yang sangat menarik untuk kamu lukis?" Bisik setan.

"Tetapi bukankah itu sama saja dengan pornografi dan pornoaksi ?" Tanya sang seniman.

Menghalalkan Kemesuman Atas Nama Seni
"Salah. Salah kalau kamu menilai begitu. Semua itu tergantung pada sudut pandang kita. Kamu hanya membuatnya dalam sudut seni. Sebab, seni itu indah dan tidak mengandung syahwat. Nantinya, gambar wanita yang ada dalam lukisanmu bukan adegan BLUE FILM atau gambar mesum. Gambar itu pasti sangat indah karena kamu tidak menggambarnya dengan vulgar. Seandainya, mereka terangsang dan bersyahwat dengan gambarmu, maka bukan gambarmu yang salah, tetapi pikiran mereka saja yang kotor" bisik setan lagi.

Papa akhirnya, ia menggambar sesuai gambar yang setan perintahkan. Seorang wanita telanjang dengan rambut menutupi payudaranya. Konon, gambarnya terlihat indah, tetapi semua itu hanyalah ide setan untuk menyamarkan sesuatu yang sudah jelas haramannya.

Ya, bukankah seni seperti ini hanya dalih untuk menutupi sesuatu yang sedah diharamkan oleh Allah ? Dalam Islam, bukankah seni tidak mengumbar objek manusia ? Bukankah seni yang selama ini dipakai adlah seni yang berpusat pada manusia sebagai pusat dari segala keindahan ?

Tetapi, para manusia ini tetap bersikeras bahwa hal ini adalah seni. Mereka tidak sadar bahwa seninya dinikmati manusia dari berbagai lapisan iman dan umur yang beragam. Tentu hal ini sama saja. Karena, ia telah mengekspos zina mata tetapi ia tidak menyadarinya. Dalam hati, setan sudah membujuknya untuk mempercayai sesuatu yang menjadi keyakinannya. Ia tidak sadar akan akibatnya jika ia tetap bersikeras dengan keyakinan. Sesungguhnya, ia akan menggelincirkan banyak manusia untuk masuk ke dalam neraka yang menyala-nyala. Dan, semua itu berawal dari dirinya yang menyulut ketelanjangan.

(Sumber: Wiwid Prasetyo)

Posting Komentar

[ Dofollow Blog ]

Hargai penulis dengan cara memberikan komentar di artikel ini ya sobat.
Dan berkomentarlah dengan kata-kata yang sopan.

Thanks

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

KeluarJangan Lupa Klik Like Dan Follow ya!

Arsip Blog

Popular Posts

Chat Box

 

Link

    free counters
    IP
    SEO Stats powered by MyPagerank.Net

Followers

Network blog